SOE, Flobamora.news.com – Ruas Jalan Provinsi di Kolo Nakaf Desa Napi Kecamatan Kie kabupaten Timor Tengah Selatan putus total. Pasalnya akibat hujan yang berkepanjangan terjadi longsor kurang lebih panjangnya 250 meter. Akibatnya akses jalan dari Niki-Niki menuju Oinlasi dan kecamatan lainnya putus total dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat. Peristiwa alam ini membutuhkan perhatian pemerintah daerah, provinsi dan pemerintah pusat.
Karena bencana longsor ini terjadi pada jalan provinsi maka hal ini mengundang perhatian Komisi IV DPRD Provinsi NTT yang didampingi oleh Dinas PUPR provinsi bersama Komisi III DPRD Kabupaten TTS yang membidangi Infrastruktur mengunjungi langsung lokasi bencana pada kamis, (2/2/2023).
Rombongan komisi IV dipimpin langsung oleh ketua komisi IV, Merci Piwung, turut serta wakil ketua Komisi IV Vinsen Pata, anggota komisi Nelson Matara, Domi Dama, pendeta Yunus Nausunis, Alex Foenai, Refafi Gah, juga turut hadir kabid PU Binamarga provinsi NTT Adi Mboeik. Ikut juga dalam rombongan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten TTS, Dr.Marten Tualaka,SH,M.Si. anggota komisi III Yupik Boimau, Viktor Soinbala, Mateos Lakapu bersama pegawai Dinas PUPR kabupaten TTS.
Hadir pada lokasi bencana longsor di Kolo Nakaf, camat Kie dan kepala desa Napi serta tokoh adat, pemilik lahan di desa Napi.
Dalam kunjungan kerja ke lokasi bencana Kolo Nakaf, Ketua komisi IV DPRD Provinsi NTT Merci Piwung mengatakan bahwa kehadiran kami di lokasi bencana untuk melihat langsung dan mencarikan solusi. Setelah ini kami akan berkoordinasi dengan Kabid PU Binamaraga untuk membuat jalan alternatif atau pekerjaan jangka pendek.
“Kami akan berkoordinasi dengam Kabid PU Binamarga, jawabannya bisa dikerjakan secepatnya namun kendala yang hadapi adalah proses pembebasan lahan masyarakat. Oleh karena itu harapan kami dari komisi IV kalau bisa ada kerjasama yang baik antara Pemda TTS dan masyarakat sekitar lokasi bencara agar bisa ada pembebasan lahan”, Merci
Lanjut Merci, tetapi jika masyarakat tidak mau untuk membebaskan lahannya maka otomatis jalan ini tidak bisa dikerjakan dalam waktu yang singkat. Kalau bisa ada kerja sama yang baik serta warga pengguna jalan juga tetap bersabar sambil menanti proses pekerjaan di mulai.
Merci juga menjelaskan bahwa setelah kami kembali, secepatnya kami melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan mitra agar mencari tahu tentang pembiayaan pekerjaan jangka pendek (jalan alternatif). Sedangkan untuk pekerjaan jangka panjang membutuhkan anggaran yang begitu besar, sehingga kami akan berkoordinasi dengan pemprov bersama komisi III DPRD TTS untuk menghadap ke kementrian PUPR guna pekerjaan jangka panjang..
Sementara anggota komisi IV lainnya Refafi Gah menambahkan bahwa kehadiran kami hari ini untuk mencarikan solusi yang terbaik agar bagaimana secepatnya dilakukan penanganan terhadap bencana longsor. Sehingga masyarakat bisa melintasi jalan ini dengan tidak rasa takut lagi.
“Sikap yang akan kami ambil adalah mendorong pemerintah provinsi agar secepatnya membuat jalan alternatif”, ujarnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.