Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Opini  

Irrelevansi Kebijakan Pemerintah Provinsi NTT Terkait Jam Belajar siswa SMA/SMK Dan Prioritas Pendidikan

Avatar photo

Pemerintah provinsi NTT harus mendahulukan perbaikan-perbaikan terkait permasalahan kualitas pendidikan yang selama ini menghambat. Terutama dengan memanfaatkan teknologi digital yang berkembang dengan cepat dan memiliki signifikansi dalam perkembangan zaman. Bukan malah fokus terhadap aturan teknis yang tidak berimplikasi terhadap peningkatan kualitas pendidikan.

Daripada pemerintah NTT bersikeras dalam melaksanakan kebijakan prematurnya, lebih baik fokus pada perbaikan yang menentukan dalam peningkatan kualitas pendidikan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Pertama, mendorong tenaga pengajar yang berkualitas. Guru adalah salah satu sumberdaya manusia terpenting dalam pendidikan. Mereka memegang peranan penting dalam menumbuhkan kecerdasan peserta didik. Hal yang perlu diperhatikan terhadap mereka yaitu menjamin kesejahteraan dengan membuka akses sertifikasi bagi guru yang memiliki prestasi dan memberikan penghargaan. Selain itu, mendorong pendidikan dan pelatihan berkala agar guru mampu mengupgrade dan mengupdate kemampuannya.

Kedua, menyediakan fasilitas pendukung belajar yang memadai. Fasilitas yang memadai seperti laboratorium, perpustakaan, ruang kelas, dan akses internet yang stabil, dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan mereka.

Ketiga, memanfaatkan teknologi pendidikan. teknologi dapat membantu mningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan akses ke sumberdaya pendidikan yang lebih banyak. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan teknologi dalam pendidikan, seperti LMS (Learning Management system), aplikasi pembelajaran, dan perangkat teknologi yang modern.

Keempat, pelibatan orang tau dan masyarakat. Pendidikan bukan hanya tanggungjawab sekolah tetapi juga tanggungjawab orang tua dan masyarakat. Mereka harus memfasilitasi anak dalam mengembangkan minat dan bakatnya dalam meningkatkan kemampuannya.

Kelima, mendorong study banding terhadap guru dan murid pada institusi pendidikan yang setingkat maupun diatasnya. Hal ini untuk memperkaya wawasan para guru dan murid yang tentunya mengakselerasi dalam mengejar ketertinggalan pendidikan.

Baca Juga :  Urgensi Demokrasi Pemilihan Kepala Desa

Keenam, membangun jaringan terhadap perguruan tinggi dalam dan luar negeri sebagai bentuk keberlanjutan tanggungjawab sekolah untuk membuka gerbang masa depan bagi peserta didik.

Dengan begini, mimpi untuk mengejar ketertinggalan menjadi kongkrit. Tidak lagi hanya sebatas angan-angan abstrak. Stigma ketertinggalan pendidikan akan terkikis bahkan hilang. Pendidikan di NTT akan kompetitif dengan daerah lainnya.