Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Sadis! Seorang Siswi SMP di TTS Ditemukan Sudah Tak Bernyawa, Diduga Diperkosa dan Dibunuh

SOE, Flobamora.news.com – Seorang siswi salah satu Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri Satap berinisial YN (16) diduga diperkosa, kemudian dibunuh oleh orang tak dikenal. Korban ditemukan oleh keluarganya dalam keadaan berlumuran darah, telanjang dan tak bernyawa pada Kamis, (17/11/2022).

Hasil Olah TKP yang dilakukan oleh Tim Identifikasi Polres TTS bersama Kasat Reskrim Polres TTS, Kanit PPA, Kanit Pidum, Kanit Tipikor, Kapolsek Amanatun Utara  bahwa korban ditemukan di dalam sungai di Desa Skinu Kecamatan Toianas Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa tenggara timur (NTT), pada Kamis (17/11/2022).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kapolres TTS AKBP I Gusti Putu Suka Arsa,SIK yang dikonfirmasi oleh flobamora.news.com pada jumat (18/11/2022) melalui pesan WhatsApp membenarkan kejadian tersebut. 

Kronologis Kejadian bahwa:

Pada hari Kamis sekitar pukul 13.00 WITA setelah makan siang korban sendirian ingin mengambil air dengan membawa jerigen tiga buah, gayung satu buah dan satu buah kain. Tidak lama kemudian ibu kandung korban inisial YL mencari korban, namun sampai di sana hanya melihat barang bawaannya dan sendal sebelah. Kemudian ibunya menimba air setengah ember dan sempat memanggil korban namun tidak menjawab, kemudian ibu korban kembali ke rumah. Setelah sampai di rumah ibu korban memberitahukan ke suaminya bahwa Uli (pangilan akrab korban) tidak ada di lokasi tempat mengambil air minum. Pada saat itu suami korban YN menyuruh istrinya tetap tinggal di lopo dan pergi mencari korban sendirian. Pada saat mencari menemukan bercak darah dan celana korban sehingga ayah korban mengikuti bekas bercak darah tersebut hingga menemukan korban yang sudah meninggal dunia dalam kali yang terdapat banyak batu dan tidak di aliri air. Korban didapati dalam posisi tidak menggunakan celana dan kepala berlumuran banyak darah. Kemudian langsung memberitahukan kepada masyarakat bahwa anaknya temukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam kali. Setelah mendapatkan informasi tersebut warga pun melaporkan kasus ini kepada anggota Polsek Amanatun Utara.

Baca Juga :  Roy Babys: Kami Tidak Ada Persoalan Dengan Fraksi Golkar, Tapi Saudara Epy Tahun.

Lanjut Kapolres I Gusti, hasil Olah TKP sebagai berikut,

1). Korban di temukan dalam keadaan meninggal di dalam kali dengan posisi tidur menyamping ke kanan.

2). Korban tidak menggunakan celana tetapi di bungkus menggunakan kain.

3).Tinggi korban 154 cm

4). Warna kulit sawo matang

5). Rambut keriting dan di gelung menggunakan karet warna kuning dengan panjang rambut 34 cm

6). Terdapat luka 1 di dahi sebelah kiri dengan panjang 2,2 dan lebar 1

7). Luka 2 tampak tulang dengan panjang 0,2 dan 1¹lebar 0,3

8). Luka ke 3 dengan panjang 1 cm dan lebar 0,5

9). Terdapat terbuka di hidung sebelah kiri dengan panjang 3,3 dan lebar 0,7

10). Tempural sebelah kanan remuk

11). Pipi kanan terdapat luka terbuka
Depan telinga kanan terdapat luka terbuka dengan panjang 5,9cm dan lebar 2

12). Pada bibir bagian atas terdapat luka terbuka

13). Empat buah gigi bagian atas patah

14). Rahang sebelah kanan patah

15) Pada bagian bahu kiri terdapat luka lebam

16). Pada bagian tangan tangan kiri terdapat beberapa luka lecet

17). Kuku pada jari tengah tangan kiri terlepas
18). pada bagian jari tangan kiri terdapat luka lecet

19). Pada bagian perut sebelah kiri terdapat luka lecet

20). Pada bagian punggung terdapat banyak luka lecet

21). pada bagian paha kanan dan kiri terdapat luka lecet

Ssedangkan hasil Visum Et Repertum yang dilakukan oleh dokter Grecia Sintya Dayanti Sunur menjelaskan bahwa korban meninggal karena trauma dan luka robek terbuka tumpul di kepala dan wajah bagian kanan mulut hidung, yang menyebabkan pendarahan, dan terdapat trauma tumpul dan robekan pada selaput darah jam 6,3 5,9, dan luka lecet pada bagian kemaluan.

Baca Juga :  Tidak Hanya Mempolisikan Bupati TTS,  Tujuh Fraksi  DPRD Usulkan Hak Angket

“Pelaku sementara dalam Lidik”, ujar Kapolrex.

Pernyataan Ibu Kandung korban, Yakobet Lopsau yang dikutip dari pemberitaan media Online Berita-cendana.com bahwa setelah makan bersama keluarga, korban (YN) pergi ke sumur untuk ambil air, diketahui sumur juga jaraknya jauh dari rumah korban, jelasnya.

Namun sudah menunggu cukup lama dan Ibu korban firasat kurang yakin karena YN biasanya pergi ke sumur tidak lama tetapi hari itu menurut Yakobet bahwa sudah lama sekali, jelasnya 

Yakobet Lopsau kemudian datangi sumur tersebut dan mendapati hanya alat-alat yang dibawa yaitu tiga jerigen yang sudah tertumpah airnya sebuah gayung, sebuah kain dan sandal sebelah milik YN,

Lanjut ibu korban, dirinya susul ke sumur di mana UN biasanya mengambil air dan hanya menemukan barang bawaan seperti Tiga jirgen ukuran Lima liter, Satu gayung air, dan Satu kain lipa dan sandal sebelah milik korban. 

Namun air yang sudah diisi oleh siswi SMP tersebut juga tertumpa di sekitaran sumur tersebut. Diduga kuat pelaku berusaha untuk menangkap korban dengan secara paksa dan ditarik ke kali sehingga air yang sudah terisi juga tertumpa karena korban melawan, terangnya.

“Saya sudah pergi ikut dia (YN) saya baru muncul dari atas saya lihat jerigen yang sudah terisi air tertumpah dan tasiram, gayung yang dia bawah juga terbuang di tempat lain sendal juga hanya sebelah saja, lalu saya panggil-panggil tidak menyahut. Saya ambil air setengah ember yang saya bawa lalu pulang, bawa dengan tiga jerigen, sebuah gayung warna biru, sebuah kain, yang Ia bawa ke air dan sandal sebelah miliknya,” tutur Yakobet Lopsau.

YL tiba di rumah, kemudian  menceritakan kepada suaminya YN bahwa UN tidak ada di sumur, yang ada hanya barang bawaan nya saja dan sandal sebelah yang ada di sekitaran sumur.

Baca Juga :  Persiapan Pengamanan Perayaan Paskah, Polres TTS Gelar Rakor Bersama Lintas Sektoral

YN mendengar cerita tersebut, ia bergegas ke sumur sekitar pukul 16:00. Yakobus Ninu mulai mencari UN di sekitar sumur. Yakobus mengaku menemukan percikan darah, ia mulai firasat kurang baik lalu dirinya mengikuti percikan darah itu, jelasnya.

Lanjutnya, kemudian ia tiba dalam kali dan menemukan UN dalam kondisi telanjang dan berlumuran darah, lalu Yakobus membuka bajunya dan menutup anaknya yang dalam keadaan telanjang itu, namun UN  sudah tidak bernyawa lagi.

“Saya lihat darah dari atas kemudian saya ikuti tetesan darah itu hingga saya temukan di sini (dalam kali Red), saya lihat darah pertama di sebelah sana (melihat darah di dekat sumur Red), ketika saya temukan dia dalam keadaan telanjang, kemudian saya ambil baju saya dan tutup. Saya mulai cari sekitaran pukul 16 wita”, pungkas ayah korban.