SOE – Flobamora.news.com – Berdasarkan catatan BKKBN, stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dipicu karena warga kurang mendapatkan fasilitas rumah layak huni, pelayanan air bersih, faktor ekonomi, kurangnya pendidikan, serta jamban yang tak layak digunakan. Desa Kasetnana Kecamatan Molo Selatan menjadi gambaran umum dari 278 desa dengan prevalensi stunting tertinggi menurut SSGI. Bahkan angka tersebut tertinggi di Indonesia mencapai 48,3 persen.
Desa Kesetnana menjadi salah satu desa di Kabupaten TTS, yang menyumbang angka stunting tertinggi, sehingga hal tersebut menjadi perhatian khusus dan alasan presiden berkunjung langsung memantau penanganan stunting di desa tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemerintah pusat melalui BKKBN pusat memberi bantuan pembangunan rumah layak huni kepada dua keluarga yang anaknya mengalami stunting.
Untuk menindak lanjuti bantuan tersebut, Kepala Dinas BKKBN dr.Ria Tahun, didampingi Kabid Pengendalian Penduduk, Erik Mesak dan dihadiri oleh tokoh Adat, Welem Mella, Tokoh Agama, Mory Nautu, ketua RT.03 desa Kesetnana, Usias Tamelan serta masyarakat sekitarnya, untuk peletakan batu pertama pada rumah Albertus Nomleni.
Acara peletakan batu pertama diawali dengan ibadat bersama yang dipimpin oleh majelis setempat, Mory Nautu. Selesai ibadat batu pertama diletakan oleh Kepala Dinas BKKBN dr. Ria Tahun, selanjutnya tokoh agama dan tokoh Adat pada, Sabtu (26/03/2022).
Kepala Dinas BKKBN menyampaikan bahwa, berdasarkan data yang disampaikan bahwa, di Desa Kesetnana telah ada 800 lebih keluarga yang beresiko stunting, oleh karena itu sebelumnya kami mengunjungi rumah perumah untuk melihat langsung tempat tinggal keluarga yang anaknya stunting atau beresiko stunting. Karena Presiden mau kunjungi rumah tempat tinggal keluarga stunting. Saat dikunjungi semua dan kami laporkan maka yang dipilih untuk dikunjungi oleh presiden adalah dua buah rumah yang ada di RT.03/RW.01.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
